Selasa, 09 Desember 2025

Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)


BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Dalam era digital seperti sekarang, setiap instansi atau lembaga dituntut untuk mampu mengelola data kepegawaiannya secara cepat, akurat, dan terintegrasi. Pengelolaan data secara manual sering menimbulkan berbagai kendala, seperti data yang tidak mutakhir, sulitnya mencari informasi pegawai, serta keterlambatan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem yang dapat membantu mengelola seluruh informasi kepegawaian secara efektif, salah satunya melalui Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG).

Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) merupakan sistem berbasis teknologi informasi yang dirancang untuk mengelola berbagai data pegawai, mulai dari rekam jejak karier, penilaian kinerja, mutasi, hingga kenaikan pangkat. Dengan adanya SIMPEG, proses administrasi kepegawaian menjadi lebih transparan, efisien, dan mudah diakses oleh pihak yang berkepentingan.

Dalam penerapannya, SIMPEG memiliki tiga kegiatan utama, yaitu input, proses, dan output. Tahap input meliputi pengumpulan dan pengisian data pegawai, tahap proses mencakup pengolahan serta pembaruan data, sedangkan tahap output berupa laporan atau informasi kepegawaian yang dapat digunakan oleh pimpinan untuk mengambil kebijakan. Namun, implementasi pengelolaan SIMPEG memerlukan perencanaan yang matang, sumber daya manusia yang kompeten, serta dukungan infrastruktur teknologi yang memadai agar sistem dapat berjalan optimal.

Berdasarkan latar belakang tersebut, makalah ini akan membahas lebih dalam mengenai konsep dasar SIMPEG, fungsi dan manfaatnya, kegiatan utama dalam pengelolaan data kepegawaian, serta implementasinya dalam instansi atau lembaga pemerintah.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa konsep dasar Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)?

2.      Apa saja fungsi dan manfaat Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)?

3.      Bagaimana kegiatan utama Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) dari input, process, output?

4.      Bagaimana implementasi pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)?

C.    Tujuan Masalah

1.      Untuk mengetahui konsep dasar Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG).

2.      Untuk mengetahui fungsi dan manfaat Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG).

3.      Untuk mengetahui kegiatan utama Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) dari input, process, output.

4.      Untuk mengetahui implementasi pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG).

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)

Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) merupakan suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan layanan administrasi kepegawaian yang berlangsung dengan cepat, tepat, efisien, dan efektif melalui penerapan teknologi informasi serta komunikasi. Sistem ini berfungsi untuk mengelola seluruh data pegawai guna menunjang proses administrasi yang menyeluruh dan akurat.[1] SIMPEG bersifat terintegrasi karena di dalamnya mencakup kegiatan pendataan, pengolahan informasi, prosedur kerja, pengelolaan sumber daya manusia, serta pemanfaatan teknologi informasi.                                                                    

Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2000, Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian diartikan sebagai suatu kesatuan yang terintegrasi secara menyeluruh, yang mencakup berbagai komponen seperti perangkat pengolah (terdiri atas prosedur, tenaga pengelola, dan perangkat lunak), perangkat penyimpanan (meliputi pusat data dan basis data), serta perangkat komunikasi yang saling berhubungan, saling bergantung, dan saling mempengaruhi dalam upaya menyediakan informasi terkait kepegawaian.[2]

Sejalan dengan hal tersebut, Henry Simamora yang dikutip oleh Rusdiana mengemukakan bahwa Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian merupakan suatu rangkaian prosedur yang terorganisir secara sistematis untuk mengumpulkan, menyimpan, memelihara, mengambil kembali, serta memverifikasi berbagai data yang dibutuhkan organisasi terkait sumber daya manusia, aktivitas personalia, dan karakteristik tiap unit kerja di dalamnya.[3]

Selain itu, Sri Mulyani menambahkan bahwa Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG), berhubungan dengan perancangan format data kepegawaian serta pengaturan sistem pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, dan pelaporan informasi yang mencakup data pegawai, jabatan, riwayat pendidikan, penghargaan, pelatihan, data keluarga, hingga kehadiran. Seluruh data tersebut kemudian dimanfaatkan untuk mengelola informasi mengenai perencanaan kebutuhan pegawai, penilaian kinerja, pembinaan dan pengembangan karier, kesejahteraan, hingga proses pemberhentian atau pensiun pegawai.[4]

Sedangkan menurut Musanef, Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian merupakan suatu sistem yang dirancang untuk mengelola proses pengumpulan, pengolahan, analisis, serta penyajian data dan informasi yang diperlukan guna mendukung kegiatan administrasi dan manajemen kepegawaian.[5]

Berdasarkan berbagai pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) merupakan sistem terpadu berbasis teknologi informasi yang berfungsi untuk mengelola seluruh aspek administrasi kepegawaian secara efektif, efisien, dan akurat. Melalui SIMPEG, kegiatan pendataan, pengolahan, penyimpanan, dan penyajian informasi kepegawaian dapat dilakukan secara menyeluruh guna mendukung proses pengambilan keputusan, pembinaan pegawai, serta peningkatan kinerja manajemen sumber daya manusia di dalam organisasi. 

B.     Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)

Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) memiliki peranan penting dalam menunjang kegiatan administrasi dan pengelolaan data pegawai di suatu instansi. Fungsi dan manfaat SIMPEG secara umum adalah membantu penyediaan data yang cepat, tepat, dan akurat guna mendukung proses pengambilan keputusan serta meningkatkan efisiensi kerja di bidang kepegawaian. Melalui sistem ini, seluruh aktivitas yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya manusia dapat dilakukan dengan lebih efektif, efisien, dan terintegrasi.

Adapun fungsi sistem informasi manajemen kepegawaian, antara lain:[6]

1.      Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat

SIMPEG memungkinkan pengguna untuk memperoleh informasi kepegawaian kapan pun dibutuhkan. Dengan sistem berbasis digital, data dapat diakses secara real time sehingga mempercepat proses pengambilan keputusan dan mengurangi kesalahan akibat keterlambatan informasi.

2.      Mewujudkan data kepegawaian yang mutakhir dan terintegrasi

Sistem ini memastikan seluruh data pegawai selalu diperbarui dan saling terhubung antarunit kerja. Hal ini membantu menciptakan basis data yang terpadu sehingga informasi yang dihasilkan lebih konsisten dan dapat dipercaya.

3.      Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan SDM

Melalui SIMPEG, organisasi dapat memantau kompetensi, kinerja, serta kebutuhan pelatihan pegawai agar sesuai dengan kebutuhan organisasi.

4.      Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

Data kepegawaian dalam SIMPEG menjadi dasar penting untuk perencanaan SDM seperti rekrutmen, promosi, mutasi, dan pengembangan karier. Informasi yang akurat membantu manajemen dalam mengambil keputusan strategis yang tepat.

5.      Memperbaiki produktivitas SDM dalam perusahaan

Dengan sistem yang teratur dan mudah diakses, pegawai dapat bekerja lebih efisien. SIMPEG juga mengurangi pekerjaan administratif manual sehingga produktivitas organisasi meningkat.

6.      Menyediakan informasi pegawai yang akurat untuk keperluan perencanaan, pengembangan, kesejahteraan, dan pengendalian pegawai

SIMPEG menjadi pusat data yang menyimpan berbagai informasi penting tentang pegawai, mulai dari data pribadi, jabatan, hingga riwayat kinerja, yang mendukung berbagai kebijakan organisasi.

7.      Membantu kelancaran pekerjaan di bidang kepegawaian, terutama dalam pembuatan laporan

Dengan adanya SIMPEG, penyusunan laporan kepegawaian dapat dilakukan dengan cepat dan otomatis, mempermudah bagian kepegawaian dalam memenuhi kebutuhan administrasi maupun pelaporan.

Selain fungsi tersebut, SIMPEG juga memberikan berbagai manfaat bagi organisasi. Adapun beberapa manfaatnya yaitu:[7]

1.      Mendapatkan informasi tentang keadaan pegawai (profil kepegawaian) dengan cepat dan akurat

Sistem ini menyajikan data pegawai secara lengkap, mulai dari identitas, jabatan, riwayat pendidikan, hingga status kepegawaian.

2.      Mempermudah pembuatan laporan kepegawaian

Proses penyusunan laporan menjadi lebih efisien karena data sudah tersimpan secara otomatis dan terorganisir dengan baik.

3.      Mengetahui pegawai yang akan naik pangkat dan memperoleh kenaikan gaji berkala

SIMPEG dapat menampilkan informasi secara otomatis mengenai pegawai yang memenuhi syarat kenaikan pangkat atau gaji.

4.      Memudahkan pekerjaan yang berhubungan dengan kepegawaian, seperti penghitungan angka kredit pegawai.

Dengan sistem yang terintegrasi, perhitungan angka kredit dapat dilakukan lebih cepat dan akurat

5.      Merencanakan penyebaran (mutasi) pegawai sesuai pendidikan dan kompetensinya

Data dalam SIMPEG membantu lembaga menempatkan pegawai sesuai bidang dan kualifikasi yang dimiliki

6.      Merencanakan kebutuhan pegawai (neraca kebutuhan pegawai)

SIMPEG memudahkan instansi dalam memperkirakan jumlah pegawai yang dibutuhkan sesuai beban kerja dan kebutuhan organisasi.

7.      Mempermudah pemantauan jatah cuti pegawai

Data cuti tersimpan dengan baik dalam sistem sehingga memudahkan bagian kepegawaian dalam memantau hak dan jadwal cuti setiap pegawai.

8.      Memudahkan pengelolaan beban kerja pegawai

SIMPEG membantu manajemen dalam membagi tugas dan tanggung jawab secara proporsional sesuai kemampuan pegawai.

9.      Mempermudah proses rekrutmen pegawai baru

Sistem ini menyediakan data dan analisis kebutuhan yang dapat digunakan untuk menyeleksi calon pegawai sesuai kriteria yang dibutuhkan.

Dapat disimpulkan dari berbagai fungsi dan manfaat di atas bahwa SIMPEG berperan penting dalam mendukung pengelolaan kepegawaian yang efektif, efisien, dan terintegrasi. Sistem ini mempermudah akses data secara akurat dan real time, mendukung perencanaan serta pengambilan keputusan, dan meningkatkan produktivitas serta profesionalisme dalam manajemen kepegawaian berbasis teknologi informasi.

C.    Kegiatan Utama Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) dari Input, Process, Output

1.      Input (masukan)

Fungsi input berperan dalam memungkinkan proses pemasukan data personalia ke dalam Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG).[8] Tahapan ini mencakup berbagai prosedur yang berkaitan dengan pengumpulan informasi. Oleh karena itu, keberadaan basis data (database) menjadi unsur paling penting dalam tahapan masukan, karena menjadi fondasi bagi pengembangan sistem melalui pembentukan data dasar.

Sebagai langkah awal, database harus berisi komponen data utama yang dibutuhkan organisasi, baik untuk kepentingan internal maupun untuk memenuhi kebutuhan pihak luar. Fungsi input memiliki posisi yang sangat penting dalam proses penciptaan dan penyediaan data. Karena itu, metode pemasukan data untuk setiap elemen harus ditetapkan secara jelas, disertai dengan prosedur pengeditan, pengolahan data, serta format laporan yang baku agar setiap elemen data dapat diidentifikasi dengan tepat.

Menurut Abd Haris, Sumardi dan Fitrianti Hamka, input yaitu kuliatas sumber daya manusia (SDM) dalam pelaksanaan atau pengelolaan sistem informasi manajemen kepegawaian (SIMPEG), anggaran pelaksanaan SIMPEG, fasilitas pendukung, dan SOP/Pedoman dalam pelaksanaan SIMPEG.[9]

Sedangkan menurut Moekijat yang dikutip oleh Rusdiana, input merupakan informasi atau data yang dipindahkan dari media penyimpanan eksternal menuju penyimpanan internal komputer. Istilah ini juga dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau perangkat yang dibutuhkan dalam proses tersebut. Dalam berbagai teori sistem dijelaskan bahwa input muncul sebagai akibat dari pengaruh lingkungan sekitar sistem, baik yang bersumber dari faktor manusia maupun nonmanusia. Jadi segala sesuatu yang memengaruhi berjalannya sistem dapat dikategorikan sebagai input.[10]

Dari penjelasan-penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu sistem dapat berjalan karena adanya berbagai pengaruh dari lingkungannya. Secara umum, input dapat diartikan sebagai bentuk tuntutan dan dukungan terhadap sistem. Tuntutan dimaksud adalah suatu keharusan yang bila tidak dipenuhi akan menyebabkan sistem tidak dapat berfungsi dengan baik. Dalam konteks ini, input berfungsi sebagai bahan utama dalam menilai sejauh mana sistem informasi mampu berjalan efektif sebagai penunjang pelaksanaan tugas.

2.      Process (proses)

Proses dapat dipahami sebagai suatu usaha untuk mengubah sesuatu menjadi bentuk lain yang memiliki nilai dan makna lebih tinggi. Dalam konteks sistem informasi, Lott dalam The Liang Gie yang dikutip oleh Desi Andarwati, Zaili Rusli, dan Seno Andri menjelaskan bahwa processing mencakup segala langkah yang dilakukan dengan cara atau alat apa pun untuk menjadikan data dapat dimanfaatkan sesuai tujuan tertentu. Pandangan tersebut menegaskan bahwa proses merupakan bentuk pengolahan data yang dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu agar mencapai hasil yang diinginkan.[11]

Sejalan dengan pandangan tersebut, dalam Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG), proses mencakup berbagai kegiatan, tindakan, dan perlakuan yang dapat dilakukan oleh manusia, mesin, atau gabungan keduanya. Pengolahan data di sini merupakan aktivitas berpikir yang dibantu dengan alat atau perangkat tertentu melalui tahapan atau pola kerja sistematis untuk mengubah data mentah menjadi informasi yang lebih bermanfaat. Proses ini menjadi bagian penting dalam sistem informasi suatu organisasi karena menentukan seberapa bermakna hasil informasi yang dihasilkan.[12]

Menurut Siagian, prosedur kerja dalam pengolahan data berperan sebagai pedoman operasional atau aturan dasar dalam aktivitas organisasi. Prosedur tersebut mencakup: (1) proses identifikasi sumber data, (2) penyimpanan data yang teratur, serta (3) pemeliharaan data agar tetap valid dan dapat digunakan kapan saja dibutuhkan.[13]

Dari berbagai penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa proses merupakan tahapan kegiatan atau serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengubah sesuatu ke dalam bentuk yang berbeda sehingga memiliki arti dan nilai yang lebih bermanfaat.

3.      Output (keluaran)

Dalam pelaksanaan suatu sistem, baik itu pada tahap input, process, maupun output, kualitas program dapat dikatakan baik apabila mampu menyajikan informasi yang tepat, relevan, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Menurut Kartaprawira yang dikutip oleh Rusdiana, output merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sistem informasi sebagai reaksi terhadap berbagai permintaan, tekanan, maupun masukan yang diterima. Output juga dapat diartikan sebagai hasil pengolahan data oleh komputer yang kemudian disajikan kepada pihak-pihak yang memiliki kewenangan dan membutuhkan informasi tersebut.[14]

Keputusan yang tepat dalam bidang kepegawaian hanya dapat diambil apabila didukung oleh informasi yang berkualitas. Oleh sebab itu, informasi kepegawaian harus disajikan dengan cara yang memudahkan pimpinan dalam membuat keputusan yang efektif dan efisien.[15] Berdasarkan hal tersebut, dapat diartikan bahwa output (keluaran) dalam konteks ini merupakan kemampuan sistem dalam menghasilkan informasi atau produk keluaran yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Keluaran yang dihasilkan sistem menjadi jembatan penting antara Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) dan para pengguna yang memanfaatkan hasil informasi tersebut untuk kepentingan pengelolaan pegawai.

Output yang dimaksud dapat berupa berbagai bentuk laporan maupun data kepegawaian lain yang berguna bagi proses pengembangan sumber daya manusia di lingkungan organisasi. Informasi yang dihasilkan tidak hanya berfungsi sebagai hasil akhir, tetapi juga menjadi dasar bagi perencanaan, evaluasi, serta pengambilan keputusan yang berkelanjutan.

Nilai dari suatu informasi sangat erat kaitannya dengan pengambilan keputusan. Artinya, bila tidak ada keputusan yang harus dibuat, maka keberadaan informasi tersebut menjadi kurang bermanfaat. Keputusan yang dihasilkan dalam suatu organisasi bisa berupa keputusan sederhana yang bersifat rutin hingga keputusan strategis jangka panjang.

Nilai informasi ditentukan oleh dua faktor utama, yaitu manfaat (benefit) yang diberikan dan biaya (cost) yang diperlukan untuk memperolehnya. Sebuah informasi dianggap memiliki nilai tinggi apabila manfaat yang dihasilkan jauh lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkannya. Walaupun tidak semua manfaat informasi dapat diukur secara finansial, namun nilai efektivitasnya dalam mendukung kegiatan organisasi dapat dijadikan tolok ukur utama dalam menilai kualitas informasi tersebut.[16]

Dengan demikian, keluaran yang dihasilkan oleh sistem informasi bukan sekadar data akhir, tetapi merupakan unsur penting yang menentukan keberhasilan organisasi dalam mengelola sumber daya manusianya secara efisien, transparan, dan terukur.

D.    Implementasi Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)

Implementasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) merupakan bentuk nyata dari kebijakan pemerintah dalam mendukung penerapan E-Government.[17] SIMPEG berfungsi sebagai sarana pengelolaan data kepegawaian di lingkungan instansi pemerintahan agar proses administrasi pegawai dapat dilakukan dengan lebih cepat, akurat, dan efisien.

Melalui sistem ini, organisasi dapat melakukan pencatatan, pemeliharaan, serta penyajian data pegawai yang lengkap dan terintegrasi. Tujuan utama penerapan SIMPEG adalah memberikan pelayanan terbaik kepada pegawai dalam mengurus berbagai keperluan kepegawaian, seperti kenaikan pangkat, cuti, mutasi, hingga pensiun, serta memudahkan penyimpanan dan pencarian kembali data pegawai.[18]

Dalam implementasinya, SIMPEG juga terus mengalami inovasi, baik dilingkungan pemerintahan maupun sektor di swasta. salah satu contohnya adalah melalui pengembangan aplikasi SIMPEG by Mekari Talenta. Aplikasi ini berbasis web dan mendukung mobile responsive website, sehingga dapat diakses dari mana saja melalui perangkat smartphone atau komputer. Talenta sendiri merupakan salah satu produk HRIS (Human Resources Information System) yang berfungsi untuk membantu proses administrasi sumber daya manusia, mulai dari penggajian, perpajakan karyawan, absensi, hingga penilaian kinerja.

Aplikasi SIMPEG by Mekari Talenta memiliki berbagai fitur unggulan, di antaranya:

1.      Fitur Data Pegawai, menampilkan detail lengkap data pegawai seperti data pribadi, keluarga, riwayat pendidikan, jabatan, penelitian, penghargaan, pelatihan, hingga tugas kelembagaan.

2.      Fitur Permohonan Cuti, memungkinkan pegawai mengajukan cuti secara daring dan disetujui oleh atasan melalui notifikasi email.

3.      Fitur Kenaikan Berkala, secara otomatis mendeteksi jadwal kenaikan pangkat dan gaji berkala pegawai.

4.      Fitur Penilaian Kinerja Pegawai, mendukung penilaian berdasarkan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) serta bisa disesuaikan dengan kebijakan tiap institusi.

5.      Fitur Presensi Pegawai, menyajikan daftar hadir harian maupun bulanan yang terintegrasi dengan mesin fingerprint atau handkey.

6.      Fitur Rekrutmen Pegawai, memfasilitasi proses rekrutmen mulai dari pengumuman lowongan hingga seleksi administrasi dan psikotes.

7.      Fitur Payroll/Penggajian, mengelola perhitungan gaji, tunjangan, lembur, pajak, dan potongan dengan efisien.

8.      Fitur Angka Kredit Pegawai, mencatat dan mensimulasikan nilai angka kredit pegawai per periode.

9.      Fitur Beban Kerja Pegawai, memungkinkan input dan penilaian beban kerja pegawai secara terstruktur.

Kelebihan aplikasi ini antara lain dapat diakses secara daring (web-based), memiliki sistem keamanan data yang baik, serta pencatatan log user untuk memantau aktivitas pengguna. Aplikasi ini juga menyediakan laporan dalam berbagai format (Word, Excel, PDF), fitur pencarian dan pengurutan data yang cepat, serta dukungan layanan pelanggan yang responsif. Selain itu, fitur mobile employee self-service memungkinkan pegawai mengakses data kepegawaian mereka secara langsung melalui ponsel.

Dengan berbagai fitur tersebut, SIMPEG by Mekari Talenta menjadi salah satu bentuk implementasi SIMPEG modern yang mendukung efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan kepegawaian. Inovasi seperti ini sejalan dengan tujuan utama pemerintah dalam mewujudkan tata kelola kepegawaian yang profesional, transparan, dan berbasis teknologi informasi, sekaligus mendukung transformasi digital menuju pemerintahan yang lebih adaptif di era modern.

 BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) merupakan sistem terpadu berbasis teknologi informasi yang berfungsi untuk mengelola seluruh data kepegawaian secara cepat, tepat, efisien, dan akurat. Melalui SIMPEG, proses administrasi pegawai seperti pendataan, pengolahan, penyimpanan, dan penyajian informasi dapat dilakukan secara menyeluruh guna mendukung pengambilan keputusan dan pembinaan pegawai.

SIMPEG memiliki fungsi penting dalam meningkatkan aksesibilitas data, menyediakan informasi yang mutakhir dan terintegrasi, serta membantu perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia. Selain itu, sistem ini juga memberikan manfaat besar bagi instansi karena mampu mempercepat proses administrasi, mempermudah pembuatan laporan, serta meningkatkan produktivitas dan efektivitas kerja di bidang kepegawaian.

Kegiatan utama SIMPEG meliputi tiga komponen, yaitu input, process, dan output. Tahap input mencakup pengumpulan data dasar pegawai, tahap process mengubah data menjadi informasi yang berguna, dan tahap output menghasilkan informasi kepegawaian yang relevan untuk mendukung manajemen serta pengambilan keputusan organisasi.

Implementasi SIMPEG, termasuk pengembangan modern seperti SIMPEG by Mekari Talenta, menjadi bentuk nyata penerapan e-government di bidang kepegawaian. Aplikasi ini memudahkan pengelolaan data pegawai secara digital dan terintegrasi, sehingga mampu mewujudkan tata kelola kepegawaian yang lebih profesional, transparan, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi.

B.     Saran

Diharapkan instansi atau organisasi dapat menerapkan pengelolaan SIMPEG secara tertib, terintegrasi, dan berbasis teknologi agar data kepegawaian lebih akurat, aman, dan mudah diakses. Selain itu, perlu dilakukan pelatihan bagi pegawai agar mampu mengoperasikan sistem dengan baik serta pembaruan data secara berkala untuk menjaga keakuratan informasi. Penulis berharap makalah ini dapat menjadi referensi dan menambah wawasan bagi pembaca mengenai pentingnya penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian dalam meningkatkan efektivitas administrasi dan kinerja pegawai.

DAFTAR PUSTAKA

Andri, Seno, Desi Andarwati, and Zaili Rusli. “Efektivitas Sistem Manajemen Informasi Kepegawaian.” JIANA ( Jurnal Ilmu Administrasi Negara ) 17, no. 2 (2019): 334–40.

Firmansyah, Hamzah, and Hadian Nurdiana. “Efektivitas Pemungutan Pajak Bumi Dan Bangunan Dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Di Desa Padamukti Tahun 2018-2020.” Jurnal Manajemen Terapan Dan Keuangan 11, no. 03 (2022): 576–88.

Hamdanah. Manajemen Pendidikan Islam Di Era Digital. Yogyakarta: CV Ananta Vidya, 2023.

Haris, Abd, Sumardi, and Fitrianti Hamka. “Implementasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) Pada Kementerian Agama Kabupaten Sinjai.” Jurnal Al-Qisthi 10, no. 2 (2020): 107–16.

Herlina, Ayu Dwi Putri Rusman, Marlina, and Untung Suwardoyo. Penerapan Sistem Informasi Berbasis IT Pengolahan Data Rekam Medis Untuk Peningkatan Pelayanan Di Rumah Sakit. Jawa Tengah: PT. Nasya Expanding Management, 2022.

Jauhari, Achmad, Devie Rosa Anamisa, and Fifin Muffaroha Ayu. Pengantar Teknologi Informasi: Model, Siklus, Desain, Sistem Pendukung Keputusan. Malang: Media Nusa Creative, 2020.

Mulyani, Sri. Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Cipta Media Nusantara, 2021.

Musanef. Manajemen Usaha Pariwisata Di Indonesia. Surabaya: Gunung Agung, 2019.

Nurbiani, Natika, and Siti Aisyah. “Efektivitas Pengelolaan Data Pegawai Melalui Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) Untuk Meningkatkan Kinerja.” Jurnal Ilmiah Multidisipin 3, no. 2 (2025): 49–52.

Rusdiana. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan: Konsep, Prinsip, Dan Aplikasi. Bandung: Pusat Penelitian dan Penerbitan UIN Sunan Gunung Djati, 2021.

Sulistiawati, Devi, Alya Rachmayanti, Putri Sri Rahayu, Putri Anggraeni, and Qomaruddin Hidayat. “Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pegawai.” Refresh: Manjemen Pendidikan Islam 2, no. 1 (2024): 1–7.

Widyawan, Dwi Cipta, and Adam Idris. “Implementasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (Simpeg) Di Badan Kepegawaian Pendidikan Dan Pelatihan Daerah Kota Samarinda.” Jurnal Administrative Reform 8, no. 2 (2021): 125.



[1] Natika Nurbiani and Siti Aisyah, “Efektivitas Pengelolaan Data Pegawai Melalui Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) Untuk Meningkatkan Kinerja,” Jurnal Ilmiah Multidisipin 3, no. 2 (2025): 49–52.

[2] Devi Sulistiawati et al., “Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pegawai,” Refresh: Manjemen Pendidikan Islam 2, no. 1 (2024): 1–7.

[3] Rusdiana, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan: Konsep, Prinsip, Dan Aplikasi (Bandung: Pusat Penelitian dan Penerbitan UIN Sunan Gunung Djati, 2021), 102.

[4] Sri Mulyani, Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Cipta Media Nusantara, 2021), 29.

[5] Musanef, Manajemen Usaha Pariwisata Di Indonesia (Surabaya: Gunung Agung, 2019), 128.

[6] Hamdanah, Manajemen Pendidikan Islam Di Era Digital (Yogyakarta: CV Ananta Vidya, 2023), 118.

[7] Rusdiana, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan: Konsep, Prinsip, Dan Aplikasi, 107.

[8] Seno Andri, Desi Andarwati, and Zaili Rusli, “Efektivitas Sistem Manajemen Informasi Kepegawaian,” JIANA ( Jurnal Ilmu Administrasi Negara ) 17, no. 2 (2019): 334–40.

[9] Abd Haris, Sumardi, and Fitrianti Hamka, “Implementasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) Pada Kementerian Agama Kabupaten Sinjai,” Jurnal Al-Qisthi 10, no. 2 (2020): 107–16.

[10] Rusdiana, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan: Konsep, Prinsip, Dan Aplikasi, 110.

[11] Andri, Andarwati, and Rusli, “Efektivitas Sistem Manajemen Informasi Kepegawaian.”

[12] Herlina et al., Penerapan Sistem Informasi Berbasis IT Pengolahan Data Rekam Medis Untuk Peningkatan Pelayanan Di Rumah Sakit (Jawa Tengah: PT. Nasya Expanding Management, 2022), 8.

[13] Hamzah Firmansyah and Hadian Nurdiana, “Efektivitas Pemungutan Pajak Bumi Dan Bangunan Dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Di Desa Padamukti Tahun 2018-2020,” Jurnal Manajemen Terapan Dan Keuangan 11, no. 03 (2022): 576–88.

[14] Rusdiana, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan: Konsep, Prinsip, Dan Aplikasi, 112.

[15] Sulistiawati et al., “Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pegawai.”

[16] Achmad Jauhari, Devie Rosa Anamisa, and Fifin Muffaroha Ayu, Pengantar Teknologi Informasi: Model, Siklus, Desain, Sistem Pendukung Keputusan (Malang: Media Nusa Creative, 2020), 5.

[17] Dwi Cipta Widyawan and Adam Idris, “Implementasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (Simpeg) Di Badan Kepegawaian Pendidikan Dan Pelatihan Daerah Kota Samarinda,” Jurnal Administrative Reform 8, no. 2 (2021): 125.

[18] Nurbiani and Aisyah, “Efektivitas Pengelolaan Data Pegawai Melalui Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) Untuk Meningkatkan Kinerja.”



Tidak ada komentar:

Posting Komentar