BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam era digital seperti sekarang, setiap instansi atau lembaga dituntut untuk mampu mengelola data kepegawaiannya secara cepat, akurat, dan terintegrasi. Pengelolaan data secara manual sering menimbulkan berbagai kendala, seperti data yang tidak mutakhir, sulitnya mencari informasi pegawai, serta keterlambatan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem yang dapat membantu mengelola seluruh informasi kepegawaian secara efektif, salah satunya melalui Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG).
Sistem Informasi Kepegawaian
(SIMPEG) merupakan sistem berbasis teknologi informasi yang dirancang untuk
mengelola berbagai data pegawai, mulai dari rekam jejak karier, penilaian
kinerja, mutasi, hingga kenaikan pangkat. Dengan adanya SIMPEG, proses administrasi
kepegawaian menjadi lebih transparan, efisien, dan mudah diakses oleh pihak
yang berkepentingan.
Dalam penerapannya, SIMPEG
memiliki tiga kegiatan utama, yaitu input, proses, dan output.
Tahap input meliputi pengumpulan dan pengisian data pegawai, tahap
proses mencakup pengolahan serta pembaruan data, sedangkan tahap output
berupa laporan atau informasi kepegawaian yang dapat digunakan oleh pimpinan
untuk mengambil kebijakan. Namun, implementasi pengelolaan SIMPEG memerlukan
perencanaan yang matang, sumber daya manusia yang kompeten, serta dukungan
infrastruktur teknologi yang memadai agar sistem dapat berjalan optimal.
Berdasarkan latar belakang
tersebut, makalah ini akan membahas lebih dalam mengenai konsep dasar SIMPEG,
fungsi dan manfaatnya, kegiatan utama dalam pengelolaan data kepegawaian, serta
implementasinya dalam instansi atau lembaga pemerintah.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa konsep dasar
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)?
2.
Apa saja fungsi dan
manfaat Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)?
3.
Bagaimana
kegiatan utama Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) dari input,
process, output?
4.
Bagaimana implementasi
pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)?
C. Tujuan Masalah
1.
Untuk mengetahui
konsep dasar Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG).
2.
Untuk mengetahui
fungsi dan manfaat Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG).
3.
Untuk mengetahui
kegiatan utama Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) dari input,
process, output.
4. Untuk mengetahui implementasi pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG).
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian (SIMPEG)
Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) merupakan suatu sistem yang dirancang
untuk menyediakan layanan administrasi kepegawaian yang berlangsung dengan
cepat, tepat, efisien, dan efektif melalui penerapan teknologi informasi serta
komunikasi. Sistem ini berfungsi untuk mengelola seluruh data pegawai guna
menunjang proses administrasi yang menyeluruh dan akurat.[1]
SIMPEG bersifat terintegrasi karena di dalamnya mencakup kegiatan pendataan,
pengolahan informasi, prosedur kerja, pengelolaan sumber daya manusia, serta
pemanfaatan teknologi informasi.
Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam
Negeri Nomor 17 Tahun 2000, Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian diartikan
sebagai suatu kesatuan yang terintegrasi secara menyeluruh, yang mencakup
berbagai komponen seperti perangkat pengolah (terdiri atas prosedur, tenaga
pengelola, dan perangkat lunak), perangkat penyimpanan (meliputi pusat data dan
basis data), serta perangkat komunikasi yang saling berhubungan, saling
bergantung, dan saling mempengaruhi dalam upaya menyediakan informasi terkait
kepegawaian.[2]
Sejalan dengan hal tersebut, Henry
Simamora yang dikutip oleh Rusdiana mengemukakan bahwa Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian merupakan suatu rangkaian prosedur yang
terorganisir secara sistematis untuk mengumpulkan,
menyimpan, memelihara, mengambil kembali, serta memverifikasi berbagai
data yang dibutuhkan organisasi terkait sumber daya manusia,
aktivitas personalia, dan karakteristik tiap unit kerja di
dalamnya.[3]
Selain itu, Sri Mulyani menambahkan
bahwa Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG), berhubungan
dengan perancangan format data kepegawaian serta pengaturan sistem
pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, dan pelaporan informasi yang
mencakup data pegawai, jabatan, riwayat pendidikan, penghargaan,
pelatihan, data keluarga, hingga kehadiran. Seluruh data tersebut
kemudian dimanfaatkan untuk mengelola informasi mengenai perencanaan
kebutuhan pegawai, penilaian kinerja, pembinaan dan pengembangan karier,
kesejahteraan, hingga proses pemberhentian atau pensiun pegawai.[4]
Sedangkan menurut Musanef,
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian merupakan suatu sistem yang
dirancang untuk mengelola proses pengumpulan, pengolahan, analisis, serta
penyajian data dan informasi yang diperlukan guna mendukung
kegiatan administrasi dan manajemen kepegawaian.[5]
Berdasarkan berbagai pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) merupakan sistem terpadu berbasis teknologi informasi yang berfungsi untuk mengelola seluruh aspek administrasi kepegawaian secara efektif, efisien, dan akurat. Melalui SIMPEG, kegiatan pendataan, pengolahan, penyimpanan, dan penyajian informasi kepegawaian dapat dilakukan secara menyeluruh guna mendukung proses pengambilan keputusan, pembinaan pegawai, serta peningkatan kinerja manajemen sumber daya manusia di dalam organisasi.
B. Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)
Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) memiliki peranan penting dalam
menunjang kegiatan administrasi dan pengelolaan data pegawai di suatu instansi.
Fungsi dan manfaat SIMPEG secara umum adalah membantu penyediaan data yang
cepat, tepat, dan akurat guna mendukung proses pengambilan keputusan serta
meningkatkan efisiensi kerja di bidang kepegawaian. Melalui sistem ini, seluruh
aktivitas yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya manusia dapat dilakukan
dengan lebih efektif, efisien, dan terintegrasi.
Adapun
fungsi sistem informasi manajemen kepegawaian, antara lain:[6]
1.
Meningkatkan
aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat
SIMPEG memungkinkan pengguna
untuk memperoleh informasi kepegawaian kapan pun dibutuhkan. Dengan sistem
berbasis digital, data dapat diakses secara real time sehingga mempercepat
proses pengambilan keputusan dan mengurangi kesalahan akibat keterlambatan informasi.
2.
Mewujudkan data
kepegawaian yang mutakhir dan terintegrasi
Sistem ini memastikan
seluruh data pegawai selalu diperbarui dan saling terhubung antarunit kerja.
Hal ini membantu menciptakan basis data yang terpadu sehingga informasi yang
dihasilkan lebih konsisten dan dapat dipercaya.
3.
Menjamin
tersedianya kualitas dan keterampilan SDM
Melalui SIMPEG, organisasi
dapat memantau kompetensi, kinerja, serta kebutuhan pelatihan pegawai agar
sesuai dengan kebutuhan organisasi.
4.
Mengembangkan
proses perencanaan yang efektif.
Data kepegawaian dalam
SIMPEG menjadi dasar penting untuk perencanaan SDM seperti rekrutmen, promosi,
mutasi, dan pengembangan karier. Informasi yang akurat membantu manajemen dalam
mengambil keputusan strategis yang tepat.
5.
Memperbaiki
produktivitas SDM dalam perusahaan
Dengan sistem yang teratur
dan mudah diakses, pegawai dapat bekerja lebih efisien. SIMPEG juga mengurangi
pekerjaan administratif manual sehingga produktivitas organisasi meningkat.
6.
Menyediakan
informasi pegawai yang akurat untuk keperluan perencanaan, pengembangan,
kesejahteraan, dan pengendalian pegawai
SIMPEG menjadi pusat data
yang menyimpan berbagai informasi penting tentang pegawai, mulai dari data
pribadi, jabatan, hingga riwayat kinerja, yang mendukung berbagai kebijakan
organisasi.
7.
Membantu
kelancaran pekerjaan di bidang kepegawaian, terutama dalam pembuatan laporan
Dengan adanya SIMPEG,
penyusunan laporan kepegawaian dapat dilakukan dengan cepat dan otomatis,
mempermudah bagian kepegawaian dalam memenuhi kebutuhan administrasi maupun
pelaporan.
Selain
fungsi tersebut, SIMPEG juga memberikan berbagai manfaat bagi organisasi. Adapun
beberapa manfaatnya yaitu:[7]
1.
Mendapatkan
informasi tentang keadaan pegawai (profil kepegawaian) dengan cepat dan akurat
Sistem ini menyajikan data
pegawai secara lengkap, mulai dari identitas, jabatan, riwayat pendidikan,
hingga status kepegawaian.
2.
Mempermudah
pembuatan laporan kepegawaian
Proses penyusunan laporan
menjadi lebih efisien karena data sudah tersimpan secara otomatis dan
terorganisir dengan baik.
3.
Mengetahui
pegawai yang akan naik pangkat dan memperoleh kenaikan gaji berkala
SIMPEG dapat menampilkan
informasi secara otomatis mengenai pegawai yang memenuhi syarat kenaikan
pangkat atau gaji.
4.
Memudahkan
pekerjaan yang berhubungan dengan kepegawaian, seperti penghitungan angka
kredit pegawai.
Dengan sistem yang
terintegrasi, perhitungan angka kredit dapat dilakukan lebih cepat dan akurat
5.
Merencanakan
penyebaran (mutasi) pegawai sesuai pendidikan dan kompetensinya
Data dalam SIMPEG membantu
lembaga menempatkan pegawai sesuai bidang dan kualifikasi yang dimiliki
6.
Merencanakan
kebutuhan pegawai (neraca kebutuhan pegawai)
SIMPEG memudahkan instansi
dalam memperkirakan jumlah pegawai yang dibutuhkan sesuai beban kerja dan
kebutuhan organisasi.
7.
Mempermudah
pemantauan jatah cuti pegawai
Data cuti tersimpan dengan
baik dalam sistem sehingga memudahkan bagian kepegawaian dalam memantau hak dan
jadwal cuti setiap pegawai.
8.
Memudahkan
pengelolaan beban kerja pegawai
SIMPEG membantu manajemen
dalam membagi tugas dan tanggung jawab secara proporsional sesuai kemampuan
pegawai.
9.
Mempermudah
proses rekrutmen pegawai baru
Sistem ini menyediakan data
dan analisis kebutuhan yang dapat digunakan untuk menyeleksi calon pegawai
sesuai kriteria yang dibutuhkan.
Dapat disimpulkan
dari berbagai fungsi dan manfaat di atas bahwa SIMPEG berperan penting dalam
mendukung pengelolaan kepegawaian yang efektif, efisien, dan terintegrasi. Sistem
ini mempermudah akses data secara akurat dan real time, mendukung perencanaan
serta pengambilan keputusan, dan meningkatkan produktivitas serta
profesionalisme dalam manajemen kepegawaian berbasis teknologi informasi.
C. Kegiatan Utama Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian (SIMPEG) dari Input, Process, Output
1.
Input (masukan)
Fungsi input
berperan dalam memungkinkan proses pemasukan data personalia ke dalam Sistem
Informasi Kepegawaian (SIMPEG).[8]
Tahapan ini mencakup berbagai prosedur yang berkaitan dengan pengumpulan informasi.
Oleh karena itu, keberadaan basis data (database) menjadi unsur paling
penting dalam tahapan masukan, karena menjadi fondasi bagi pengembangan sistem
melalui pembentukan data dasar.
Sebagai
langkah awal, database harus berisi komponen data utama yang dibutuhkan
organisasi, baik untuk kepentingan internal maupun untuk memenuhi kebutuhan
pihak luar. Fungsi input memiliki posisi yang sangat penting dalam
proses penciptaan dan penyediaan data. Karena itu, metode pemasukan data untuk
setiap elemen harus ditetapkan secara jelas, disertai dengan prosedur
pengeditan, pengolahan data, serta format laporan yang baku agar setiap elemen
data dapat diidentifikasi dengan tepat.
Menurut Abd
Haris, Sumardi dan Fitrianti Hamka, input yaitu kuliatas sumber daya
manusia (SDM) dalam pelaksanaan atau pengelolaan sistem informasi manajemen
kepegawaian (SIMPEG), anggaran pelaksanaan SIMPEG, fasilitas pendukung, dan
SOP/Pedoman dalam pelaksanaan SIMPEG.[9]
Sedangkan menurut
Moekijat yang dikutip oleh Rusdiana, input merupakan informasi atau data
yang dipindahkan dari media penyimpanan eksternal menuju penyimpanan internal
komputer. Istilah ini juga dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau
perangkat yang dibutuhkan dalam proses tersebut. Dalam berbagai teori sistem
dijelaskan bahwa input muncul sebagai akibat dari pengaruh lingkungan sekitar
sistem, baik yang bersumber dari faktor manusia maupun nonmanusia. Jadi segala
sesuatu yang memengaruhi berjalannya sistem dapat dikategorikan sebagai input.[10]
Dari penjelasan-penjelasan
tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu sistem dapat berjalan karena adanya
berbagai pengaruh dari lingkungannya. Secara umum, input dapat diartikan
sebagai bentuk tuntutan dan dukungan terhadap sistem. Tuntutan dimaksud adalah
suatu keharusan yang bila tidak dipenuhi akan menyebabkan sistem tidak dapat
berfungsi dengan baik. Dalam konteks ini, input berfungsi sebagai bahan
utama dalam menilai sejauh mana sistem informasi mampu berjalan efektif sebagai
penunjang pelaksanaan tugas.
2.
Process (proses)
Proses
dapat dipahami sebagai suatu usaha untuk mengubah sesuatu menjadi bentuk lain
yang memiliki nilai dan makna lebih tinggi. Dalam konteks sistem informasi,
Lott dalam The Liang Gie yang dikutip oleh Desi Andarwati, Zaili
Rusli, dan Seno Andri menjelaskan bahwa
processing mencakup segala langkah yang dilakukan dengan cara atau alat
apa pun untuk menjadikan data dapat dimanfaatkan sesuai tujuan tertentu.
Pandangan tersebut menegaskan bahwa proses merupakan bentuk pengolahan data
yang dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu agar mencapai hasil yang
diinginkan.[11]
Sejalan
dengan pandangan tersebut, dalam Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG), proses
mencakup berbagai kegiatan, tindakan, dan perlakuan yang dapat dilakukan oleh
manusia, mesin, atau gabungan keduanya. Pengolahan data di sini merupakan
aktivitas berpikir yang dibantu dengan alat atau perangkat tertentu melalui
tahapan atau pola kerja sistematis untuk mengubah data mentah menjadi informasi
yang lebih bermanfaat. Proses ini menjadi bagian penting dalam sistem informasi
suatu organisasi karena menentukan seberapa bermakna hasil informasi yang
dihasilkan.[12]
Menurut
Siagian, prosedur kerja dalam pengolahan data berperan sebagai pedoman
operasional atau aturan dasar dalam aktivitas organisasi. Prosedur tersebut
mencakup: (1) proses identifikasi sumber data, (2) penyimpanan data yang
teratur, serta (3) pemeliharaan data agar tetap valid dan dapat digunakan kapan
saja dibutuhkan.[13]
Dari berbagai
penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa proses merupakan tahapan kegiatan
atau serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengubah sesuatu ke dalam bentuk
yang berbeda sehingga memiliki arti dan nilai yang lebih bermanfaat.
3.
Output (keluaran)
Dalam
pelaksanaan suatu sistem, baik itu pada tahap input, process, maupun output,
kualitas program dapat dikatakan baik apabila mampu menyajikan informasi yang
tepat, relevan, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Menurut Kartaprawira yang
dikutip oleh Rusdiana, output merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
sistem informasi sebagai reaksi terhadap berbagai permintaan, tekanan, maupun
masukan yang diterima. Output juga dapat diartikan sebagai hasil
pengolahan data oleh komputer yang kemudian disajikan kepada pihak-pihak yang
memiliki kewenangan dan membutuhkan informasi tersebut.[14]
Keputusan
yang tepat dalam bidang kepegawaian hanya dapat diambil apabila didukung oleh
informasi yang berkualitas. Oleh sebab itu, informasi kepegawaian harus disajikan
dengan cara yang memudahkan pimpinan dalam membuat keputusan yang efektif dan
efisien.[15] Berdasarkan hal tersebut,
dapat diartikan bahwa output (keluaran) dalam konteks ini merupakan
kemampuan sistem dalam menghasilkan informasi atau produk keluaran yang sesuai
dengan kebutuhan organisasi. Keluaran yang dihasilkan sistem menjadi jembatan
penting antara Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) dan para pengguna yang
memanfaatkan hasil informasi tersebut untuk kepentingan pengelolaan pegawai.
Output yang dimaksud dapat berupa berbagai bentuk laporan
maupun data kepegawaian lain yang berguna bagi proses pengembangan sumber daya
manusia di lingkungan organisasi. Informasi yang dihasilkan tidak hanya
berfungsi sebagai hasil akhir, tetapi juga menjadi dasar bagi perencanaan,
evaluasi, serta pengambilan keputusan yang berkelanjutan.
Nilai dari
suatu informasi sangat erat kaitannya dengan pengambilan keputusan. Artinya,
bila tidak ada keputusan yang harus dibuat, maka keberadaan informasi tersebut
menjadi kurang bermanfaat. Keputusan yang dihasilkan dalam suatu organisasi
bisa berupa keputusan sederhana yang bersifat rutin hingga keputusan strategis
jangka panjang.
Nilai
informasi ditentukan oleh dua faktor utama, yaitu manfaat (benefit) yang
diberikan dan biaya (cost) yang diperlukan untuk memperolehnya. Sebuah
informasi dianggap memiliki nilai tinggi apabila manfaat yang dihasilkan jauh
lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkannya. Walaupun
tidak semua manfaat informasi dapat diukur secara finansial, namun nilai
efektivitasnya dalam mendukung kegiatan organisasi dapat dijadikan tolok ukur
utama dalam menilai kualitas informasi tersebut.[16]
Dengan
demikian, keluaran yang dihasilkan oleh sistem informasi bukan sekadar data
akhir, tetapi merupakan unsur penting yang menentukan keberhasilan organisasi
dalam mengelola sumber daya manusianya secara efisien, transparan, dan terukur.
D. Implementasi Pengelolaan Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)
Implementasi
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) merupakan bentuk nyata dari
kebijakan pemerintah dalam mendukung penerapan E-Government.[17]
SIMPEG berfungsi sebagai sarana pengelolaan data kepegawaian di lingkungan
instansi pemerintahan agar proses administrasi pegawai dapat dilakukan dengan
lebih cepat, akurat, dan efisien.
Melalui
sistem ini, organisasi dapat melakukan pencatatan, pemeliharaan, serta
penyajian data pegawai yang lengkap dan terintegrasi. Tujuan utama penerapan
SIMPEG adalah memberikan pelayanan terbaik kepada pegawai dalam mengurus
berbagai keperluan kepegawaian, seperti kenaikan pangkat, cuti, mutasi, hingga
pensiun, serta memudahkan penyimpanan dan pencarian kembali data pegawai.[18]
Dalam
implementasinya, SIMPEG juga terus mengalami inovasi, baik dilingkungan
pemerintahan maupun sektor di swasta. salah satu contohnya adalah melalui
pengembangan aplikasi SIMPEG by Mekari Talenta. Aplikasi ini berbasis web
dan mendukung mobile responsive website, sehingga dapat diakses dari
mana saja melalui perangkat smartphone atau komputer. Talenta sendiri
merupakan salah satu produk HRIS (Human Resources Information System)
yang berfungsi untuk membantu proses administrasi sumber daya manusia, mulai
dari penggajian, perpajakan karyawan, absensi, hingga penilaian kinerja.
Aplikasi SIMPEG
by Mekari Talenta memiliki berbagai fitur unggulan, di antaranya:
1.
Fitur Data
Pegawai, menampilkan detail lengkap data pegawai seperti data pribadi,
keluarga, riwayat pendidikan, jabatan, penelitian, penghargaan, pelatihan,
hingga tugas kelembagaan.
2.
Fitur Permohonan
Cuti, memungkinkan pegawai mengajukan cuti secara daring dan disetujui oleh
atasan melalui notifikasi email.
3.
Fitur Kenaikan
Berkala, secara otomatis mendeteksi jadwal kenaikan pangkat dan gaji berkala
pegawai.
4.
Fitur Penilaian
Kinerja Pegawai, mendukung penilaian berdasarkan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
serta bisa disesuaikan dengan kebijakan tiap institusi.
5.
Fitur Presensi
Pegawai, menyajikan daftar hadir harian maupun bulanan yang terintegrasi dengan
mesin fingerprint atau handkey.
6.
Fitur Rekrutmen
Pegawai, memfasilitasi proses rekrutmen mulai dari pengumuman lowongan hingga
seleksi administrasi dan psikotes.
7.
Fitur
Payroll/Penggajian, mengelola perhitungan gaji, tunjangan, lembur, pajak, dan
potongan dengan efisien.
8.
Fitur Angka
Kredit Pegawai, mencatat dan mensimulasikan nilai angka kredit pegawai per
periode.
9.
Fitur Beban
Kerja Pegawai, memungkinkan input dan penilaian beban kerja pegawai secara
terstruktur.
Kelebihan
aplikasi ini antara lain dapat diakses secara daring (web-based),
memiliki sistem keamanan data yang baik, serta pencatatan log user untuk
memantau aktivitas pengguna. Aplikasi ini juga menyediakan laporan dalam
berbagai format (Word, Excel, PDF), fitur pencarian dan pengurutan data yang
cepat, serta dukungan layanan pelanggan yang responsif. Selain itu, fitur mobile
employee self-service memungkinkan pegawai mengakses data kepegawaian
mereka secara langsung melalui ponsel.
Dengan berbagai fitur tersebut, SIMPEG by Mekari Talenta menjadi salah satu bentuk implementasi SIMPEG modern yang mendukung efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan kepegawaian. Inovasi seperti ini sejalan dengan tujuan utama pemerintah dalam mewujudkan tata kelola kepegawaian yang profesional, transparan, dan berbasis teknologi informasi, sekaligus mendukung transformasi digital menuju pemerintahan yang lebih adaptif di era modern.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) merupakan sistem terpadu berbasis teknologi
informasi yang berfungsi untuk mengelola seluruh data kepegawaian secara cepat,
tepat, efisien, dan akurat. Melalui SIMPEG, proses administrasi pegawai seperti
pendataan, pengolahan, penyimpanan, dan penyajian informasi dapat dilakukan
secara menyeluruh guna mendukung pengambilan keputusan dan pembinaan pegawai.
SIMPEG
memiliki fungsi penting dalam meningkatkan aksesibilitas data, menyediakan
informasi yang mutakhir dan terintegrasi, serta membantu perencanaan dan
pengembangan sumber daya manusia. Selain itu, sistem ini juga memberikan
manfaat besar bagi instansi karena mampu mempercepat proses administrasi,
mempermudah pembuatan laporan, serta meningkatkan produktivitas dan efektivitas
kerja di bidang kepegawaian.
Kegiatan
utama SIMPEG meliputi tiga komponen, yaitu input, process, dan output. Tahap
input mencakup pengumpulan data dasar pegawai, tahap process mengubah data
menjadi informasi yang berguna, dan tahap output menghasilkan informasi
kepegawaian yang relevan untuk mendukung manajemen serta pengambilan keputusan
organisasi.
Implementasi
SIMPEG, termasuk pengembangan modern seperti SIMPEG by Mekari Talenta, menjadi
bentuk nyata penerapan e-government di bidang kepegawaian. Aplikasi ini
memudahkan pengelolaan data pegawai secara digital dan terintegrasi, sehingga
mampu mewujudkan tata kelola kepegawaian yang lebih profesional, transparan,
dan adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi.
B.
Saran
Diharapkan instansi atau organisasi dapat menerapkan pengelolaan SIMPEG secara tertib, terintegrasi, dan berbasis teknologi agar data kepegawaian lebih akurat, aman, dan mudah diakses. Selain itu, perlu dilakukan pelatihan bagi pegawai agar mampu mengoperasikan sistem dengan baik serta pembaruan data secara berkala untuk menjaga keakuratan informasi. Penulis berharap makalah ini dapat menjadi referensi dan menambah wawasan bagi pembaca mengenai pentingnya penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian dalam meningkatkan efektivitas administrasi dan kinerja pegawai.
DAFTAR
PUSTAKA
Andri, Seno, Desi Andarwati, and Zaili Rusli. “Efektivitas
Sistem Manajemen Informasi Kepegawaian.” JIANA ( Jurnal Ilmu Administrasi
Negara ) 17, no. 2 (2019): 334–40.
Firmansyah, Hamzah, and Hadian Nurdiana. “Efektivitas
Pemungutan Pajak Bumi Dan Bangunan Dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah
(Pad) Di Desa Padamukti Tahun 2018-2020.” Jurnal Manajemen Terapan Dan
Keuangan 11, no. 03 (2022): 576–88.
Hamdanah. Manajemen Pendidikan Islam Di Era Digital.
Yogyakarta: CV Ananta Vidya, 2023.
Haris, Abd, Sumardi, and Fitrianti Hamka. “Implementasi
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) Pada Kementerian Agama
Kabupaten Sinjai.” Jurnal Al-Qisthi 10, no. 2 (2020): 107–16.
Herlina, Ayu Dwi Putri Rusman, Marlina, and Untung Suwardoyo.
Penerapan Sistem Informasi Berbasis IT Pengolahan Data Rekam Medis Untuk
Peningkatan Pelayanan Di Rumah Sakit. Jawa Tengah: PT. Nasya Expanding
Management, 2022.
Jauhari, Achmad, Devie Rosa Anamisa, and Fifin Muffaroha Ayu.
Pengantar Teknologi Informasi: Model, Siklus, Desain, Sistem Pendukung
Keputusan. Malang: Media Nusa Creative, 2020.
Mulyani, Sri. Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Cipta Media Nusantara, 2021.
Musanef. Manajemen Usaha Pariwisata Di Indonesia.
Surabaya: Gunung Agung, 2019.
Nurbiani, Natika, and Siti Aisyah. “Efektivitas Pengelolaan
Data Pegawai Melalui Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) Untuk
Meningkatkan Kinerja.” Jurnal Ilmiah Multidisipin 3, no. 2 (2025):
49–52.
Rusdiana. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan: Konsep,
Prinsip, Dan Aplikasi. Bandung: Pusat Penelitian dan Penerbitan UIN Sunan
Gunung Djati, 2021.
Sulistiawati, Devi, Alya Rachmayanti, Putri Sri Rahayu, Putri
Anggraeni, and Qomaruddin Hidayat. “Implementasi Sistem Informasi Manajemen
Pegawai.” Refresh: Manjemen Pendidikan Islam 2, no. 1 (2024): 1–7.
Widyawan, Dwi Cipta, and Adam Idris. “Implementasi Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian (Simpeg) Di Badan Kepegawaian Pendidikan Dan
Pelatihan Daerah Kota Samarinda.” Jurnal Administrative Reform 8, no. 2
(2021): 125.
[1] Natika
Nurbiani and Siti Aisyah, “Efektivitas Pengelolaan Data Pegawai Melalui Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) Untuk Meningkatkan Kinerja,” Jurnal Ilmiah Multidisipin 3, no. 2
(2025): 49–52.
[2] Devi
Sulistiawati et al., “Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pegawai,” Refresh: Manjemen Pendidikan Islam 2,
no. 1 (2024): 1–7.
[3] Rusdiana,
Sistem Informasi Manajemen Pendidikan:
Konsep, Prinsip, Dan Aplikasi (Bandung: Pusat Penelitian dan Penerbitan UIN
Sunan Gunung Djati, 2021), 102.
[4] Sri
Mulyani, Pengantar Manajemen Sumber Daya
Manusia (Jakarta: Cipta Media Nusantara, 2021), 29.
[5] Musanef,
Manajemen Usaha Pariwisata Di Indonesia
(Surabaya: Gunung Agung, 2019), 128.
[6] Hamdanah,
Manajemen Pendidikan Islam Di Era Digital
(Yogyakarta: CV Ananta Vidya, 2023), 118.
[7] Rusdiana,
Sistem Informasi Manajemen Pendidikan:
Konsep, Prinsip, Dan Aplikasi, 107.
[8] Seno
Andri, Desi Andarwati, and Zaili Rusli, “Efektivitas Sistem Manajemen Informasi
Kepegawaian,” JIANA ( Jurnal Ilmu
Administrasi Negara ) 17, no. 2 (2019): 334–40.
[9] Abd
Haris, Sumardi, and Fitrianti Hamka, “Implementasi Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian (SIMPEG) Pada Kementerian Agama Kabupaten Sinjai,” Jurnal Al-Qisthi 10, no. 2 (2020):
107–16.
[10] Rusdiana,
Sistem Informasi Manajemen Pendidikan:
Konsep, Prinsip, Dan Aplikasi, 110.
[11] Andri,
Andarwati, and Rusli, “Efektivitas Sistem Manajemen Informasi Kepegawaian.”
[12] Herlina
et al., Penerapan Sistem Informasi
Berbasis IT Pengolahan Data Rekam Medis Untuk Peningkatan Pelayanan Di Rumah
Sakit (Jawa Tengah: PT. Nasya Expanding Management, 2022), 8.
[13] Hamzah
Firmansyah and Hadian Nurdiana, “Efektivitas Pemungutan Pajak Bumi Dan Bangunan
Dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Di Desa Padamukti Tahun
2018-2020,” Jurnal Manajemen Terapan Dan
Keuangan 11, no. 03 (2022): 576–88.
[14] Rusdiana,
Sistem Informasi Manajemen Pendidikan:
Konsep, Prinsip, Dan Aplikasi, 112.
[15] Sulistiawati
et al., “Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pegawai.”
[16] Achmad
Jauhari, Devie Rosa Anamisa, and Fifin Muffaroha Ayu, Pengantar Teknologi Informasi: Model, Siklus, Desain, Sistem Pendukung
Keputusan (Malang: Media Nusa Creative, 2020), 5.
[17] Dwi
Cipta Widyawan and Adam Idris, “Implementasi Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian (Simpeg) Di Badan Kepegawaian Pendidikan Dan Pelatihan Daerah Kota
Samarinda,” Jurnal Administrative Reform
8, no. 2 (2021): 125.
[18] Nurbiani
and Aisyah, “Efektivitas Pengelolaan Data Pegawai Melalui Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) Untuk Meningkatkan Kinerja.”

Tidak ada komentar:
Posting Komentar